Pengusaha Depo Kontainer Mengeluh, Pelayanan PT PIL Belawan Disoal

Pengusaha depo kontainer

topmetro.news – Sejumlah pengusaha depo kontainer atau peti kemas mengeluh dengan pelayanan PT PIL (Prima Indonesuia Logistik) Belawan. Pasalnya, anak perusahaan PT Pelindo I tersebut diduga mematok harga sewa lahan yang terlalu tinggi.

Seperti dialami salah satu pengusaha penyewa lahan PT PIL untuk dijadikan depo kontainer. Pengusaha tersebut mengaku terpaksa membayar biaya sewa sebesar Rp200 juta per bulan untuk 1 hektar lebih lahan. Anehnya, PT PIL sendiri tidak pernah merinci biaya tersebut.

Bukan itu saja, pengusaha yang enggan disebutkan namanya ini juga mengaku bahwa mereka diwajibakan membayar tagihan biaya listrik Rp7,5 juta per bulan. Belum lagi biaya air yang harus dibebankan Rp2 juta per bulan.

“Dipakai atau tidak, perusahaan kami tiap bulan harus bayar listrik. Sama juga dengan airnya, pakai gak pakai ya bayar dua juta rupiah,” kata pria berbadan besar ini.

Pengusaha Depo Kontainer Tak Punya Pilihan Lain

Menurutnya, saat ini pihaknya tidak mempunyai pilihan lain selain terpaksa menurut yang diminta oleh PT PIL.

“Kami tidak bisa membantah dengan harga sewa yang telah ditentukan. Jika ditanya dasar perhitungan harga sewa tersebut, PT PIL tidak bersedia memberi penjelasan,” katanya.

Lebih jauh pria yang telah menyewa lahan PT PIL lebih dari lima tahun tersebut menjelaskan, jika dilihat dari NJOP di Belaan untuk sewa lahan kosong tersebut terlalu mahal.

“Jika NJOP lahan ini yang dijadikan harga sewa maka harganya sudah terlalu mahal. Cuma hitung-hitungnya gak jelas,” kata sumber didampingi beberapa temannya sesama pengusaha depo kontainer.

Sementara itu, Manager Umum PT PIL, Nisa saat dikonfirmasi melalui telepon tidak bersedia menjawab, walaupun terdengar nada panggil dari seberang sana.

Sumber | Tim Investigasi

Related posts

Leave a Comment